Selasa, 09 Oktober 2012

Memilih calon pemimpin masa depan tahun 2014

Sudah 6 orang yang dipercaya rakyat Indonesia untuk memimpin rakyat dan bangsa Indonesia sebagai presiden Republik Indonesia selama 67 tahun perjalanan sejarah bangsa Indonesia mulai dari presiden pertama Ir. Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden BJ. Habibi, Presiden Abdurahman Wahid, Presiden Megawati Soekarno Putri dan Presiden ke 6. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono.
Karakter kepemimpinan nasional dapat kita rasakan sangat berbeda-beda kebijaksanaannya pun berbeda-beda, sehingga estafet kepemimpinan, apalagi estafet pembangunan seperti tidak terencana, silih berganti. 

Setelah kekuatan penuh dan seluruh potensi bangsa Indonesia bersatu padu dan mempunyai tekad bulat dan kokoh kuat menghasilkan kemerdekaan bangsa Indonesia 67 tahun yang lalu dimana Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mampu menunjukkan dan membuktikan kepada dunia, Indonesia mampu mengusir penjajah dari muka bumi pertiwi dengan semangat kebersamaan dan satu tekad kuat dan komitmen bersama sehingga bangsa Indonesia mampu mewujudkan cita-cita nasional memperoleh kemerdekaan Indonesia dengan perjuangan dan pengorbanan yang tiada bandingan.
Presiden pertama Ir. Soekarno sudah membuktikan kekuatan Bhineka Tunggal Ika mampu menyatukan tekad dan mewujudkan impian bangsa Indonesia yang setara dengan dengan bangsa lain, tidak lagi menjadi bulan-bulanan dan terjajah. Oleh karena itu, untuk menghormati dan menghargai jasa para pelaku sejarah dan perjalanan panjang bangsa Indonesia Presiden Soekarno mengamanahkan “ Jas Merah”  jangan melupakan sejarah karena sejarah merupakan pelajaran yang sangat berharga.
Sayang, dalam perjalanan selanjutnya presiden pertama yang sangat kita banggakan ini tidak mampu memelihara semangat dan tekad perjuangan akibat banyaknya kepentingan politik yang ingin menjatuhkan dan merubah ideologi bangsa Indonesia sehingga kekuatan Bhineka Tunggal Ika yang menjadi kekuatan persatuan kita mulai digoyah oleh kepentingan – kepentingan lain yang ingin berkuasa. Saling rebut pengaruh membuat sang proklamator presiden pertama Ir. Soekarno akhirnya tumbang oleh orang-orang yang menyebut dirinya pembela rakyat.
Pimpinan nasional kedua yaitu Presiden Soeharto yang sangat lekat dengan kepemimpinan otoriter, terprogram dan terencana. Dalam perjalanan kepemimpinannya yang pada akhirnya banyak disusupi dan didampingi orang-orang yang mencari muka sehingga presiden Soeharto mampu bertahan menjadi pucuk pimpinan selama 32 tahun, namun akhirnya tumbang oleh orang-orang yang mengatas namakan demokrasi. Tumbangnya kepemimpinan presiden Soeharto membuat kemajuan Negara Indonesia mundur kebelakang. Akibat semua orang alergi terhadap kemajuan yang telah dirintis dan dijalankan selama kepemimpinan presiden Soeharto. Antipati terhadap presiden Soeharto dan kroninya menyebabkan hal-hal baik bagi kemajuan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah dirintis dan dikerjakan di era kepemimpinan presiden Soeharto dihancurkan dan dirobah oleh orang-orang yang menamakan dirinya pahlawan dan pejuang reformasi, tapi hasil nya apa..?

Setelah 15 tahun reformasi dan 4 pemimpin nasional silih berganti bangsa Indonesia masih harus berjuang untuk berdiri tegak pun tidak mampu lagi akibat berebut kue pembangunan dan berebut kekuasaan sehingga komitmen persatuan tidak lagi dihiraukan, Bhineka Tunggal Ika yang menjadi perekat NKRI tidak lagi sekokoh masa-masa awal perjuangan dan kemerdekaan Republik  Indonesia.
 Mau dibawa kemana Negara kita…?
Presiden ke-3 BJ. Habibie dianggap kroni Soeharto pertanggung jawabannya ditolak DPR dan tumbangnya dalam waktu sangat singkat, beliau tumbang. Pimpinan ke-4 presiden Abdurahman Wahid, usia jabatannya sangat singkat, beliau tumbang sebelum menyelesaikan usia jabatan 1 periode, sisa waktu jabatannya dilanjutkan oleh presiden ke 5, Megawati Sokarno Putri. Pimpinan nasional ke-6,      DR. Soesilo Bambang Yudhoyono, melalui pemilu yang dianggap paling demokratis mampu merebut simpati rakyat sehingga dapat memenangkan pemilu dengan sangat menyakinkan karena mempunyai dan mampu menampilkan figure yang sangat menarik simpati rakyat, rakyat sangat berharap banyak dibawah kepemimpinannya ia mampu membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan lebih maju, ternyata rakyat dibuat kecewa, harapan tinggal harapan, rakyat dibuat kecewa.
Walaupun demikian, pemilu tahun 2009 ternyata sosok SBY mampu menyakinkan para pemilih untuk tetap memilih SBY sebagai pemimpin karena dari sekian banyak calon presiden, SBY dinilai masih lebih baik sehingga periode 2009 s.d 2014 SBY masih tetap terpilih sebagai presiden untuk ke dua kalinya, walaupun dianggap kurang tegas.
Oleh karena itu, agar kita tidak salah pilih, proses pembangunan terus berjalan dan berlanjut, kepemimpinan nasional tidak menyimpang dari rel yang telah diharapkan rakyat Indonesia kita semua harus mempunyai komitmen dan kereteria calon pimpinan masa depan.
Kriteria calon pimpinan  masa depan, diantaranya yang diharapkan adalah :       
Pertama  :  calon pimpinan masa depan harus didukung secara penuh oleh semua komponen bangsa, baik unsur partai politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, unsur pemuda, akadimisi, apabila sudah terpilih secara syah dan demokrasi semua komponen bangsa harus mampu bersatu mensukseskan dan mendukung kepemimpinan yang telah terpilih secara syah sampai akhir kepemimpinan tanpa diganggu apalagi berusaha untuk menjatuhkannya.
Kedua  :  calon pimpinan nasional masa depan harus mempunyai visi dan misi serta target sasaran yang jelas dan mampu berkomitmen untuk mundur dengan ikhlas jika dirasa gagal oleh masyarakat dalam memimpin dan mensukseskan perjalanan bangsa Indonesia
 Ketiga  :  calon pemimpin nasional harus mempunyai rencana pembangunan yang jelas dan terencana serta berlanjut yang diawasi dan dinilai secara fer oleh tim independen, apakah pimpinan nasional itu mampu melaksanakan apa yang telah dijanjikan, bila tidak independen, harus mampu memaksa janji sang pemimpin, jika tidak mampu dipersilahkan meletakkan jabatannya.
Keempat  :  calon pemimpin nasional mempunyai komitmen NKRI harga mati dan tidak ragu-ragu dan bertindak secara cepat dan tugas dalam menentukan sikap menjaga keutuhan wilayah NKRI baik gangguan dari dalam maupun dari luar.
Kelima  :  calon pemimpin nasional harus mampu dan berani menegakkan supremasi hukum dan supremasi keadilan, jika gagal harus rela mundur.
Keenam  :  calon pemimpin nasional harus mampu dan berani memberantas korupsi dan berkomitmen membuat para koruptor tobat, berani membuat miskin dan bila perlu HUKUM MATI para koruptor.
Ketujuh  :  calon pemimpin nasional harus mampu membenahi aparatur Negara menjadi pelayan masyarakat yang disegani dan dihormati.
Kedelapan  :  calon pemimpin nasional harus mempunyai sikap dan tindakan yang dapat mempersatukan semua komponen bangsa dan bertindak untuk kepentingan rakyat.
Kesembilan  :  calon pemimpin nasional yang melaksanakan politik pencitraan agar tidak dipilih rakyat agar tidak kecewa`kemudian.
Demikian sumbang saran penulis dalam memilih calon pemimpin masa depan tahun 2014, kita tidak boleh salah pilih, pimpinan nasional harus benar-benar anak bangsa yang terbaik yang mampu menjadi nahkoda yang handal dalam perjalanan panjang Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mampu mewujudkan masyarakat adil dan makmur, dihormati dan disegani oleh bangsa lain.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar