Rabu, 10 Oktober 2012

sekitar 5.000 dari 20.000 spesies anggrek di seluruh dunia ada di Tanah Air kita Indonesia

KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP BUDIDAYA ANGGREK MASIH RENDAH
Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ari Indrianto mengatakan sekitar 5.000 dari 20.000 spesies anggrek di seluruh dunia ada di Tanah Air kita Indonesia. Betapa melimpahnya kekayaan anggrek yang dimiliki negeri ini. "Biodiversitas Indonesia yang tinggi itu memungkinkan untuk mengeksplorasi seluas-luasnya. Saat ini masih banyak anggrek lokal yang berpotensi besar tetapi belum tereksplorasi," katanya.

Menurut dia, variasi anggrek dapat dihasilkan dari persilangan membentuk anggrek hibrida. Persilangan itu memungkinkan penganggrek memadukan dan menghimpun sifat unggul dari dua tanaman atau lebih ke dalam suatu tanaman anggrek sehingga diperoleh anggrek baru yang unik. Penyediaan bibit dalam jumlah banyak dan waktu yang relatif singkat dapat dilakukan dengan menggunakan teknik kultur "in vitro". Namun, penyelenggaraan teknik "in vitro" memerlukan sarana dan prasarana khusus sehingga tidak semua orang dapat melakukannya.

Namun sayangnya, di Indonesia kepedulian masyarakat terhadap budidaya anggrek masih rendah sehingga untuk kebutuhan perdagangan, masyarakat cenderung mengambil secara liar dari alam. Hal itu menyebabkan penurunan populasi anggrek di alam dan mengancam kelestariannya. Diakuinya kondisi ini amat memprihatinkan sehingga upaya penyediaan bibit dari hasil budi daya harus diprioritaskan. (KF-SOS/Vey/Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar