TERIMAKASIH
ITU MENYEJUKKAN
Oleh
: Afianto hariatmojo
Seperti
biasa pagi itu saya pergi ke kantor dari rumah saya di sintraman jaya skip
ujung. Di persimpangan jalan lampu merah menuju jalan demang lebar daun saya berhenti. Tidak seperti biasanya, si
penjual Koran menyapa saya. Padahal
biasanya penjual Koran Cuma menawarkan Koran tanpa menyapa kita . Umumnya
penjual Koran cuma nawarin Koran lalu menyambar
uang kita tanpa mengucapkan sepatah kata.
“Selamat
pagi.” katanya dengan suara riang.
“Selamat
pagi juga.” sahut saya sambil menyerahkan uang sebesar Rp 10.000.
“Terimakasih
banyak Pak. Hati-hati ya mengemudi.” kata Bapak itu lagi seraya
menyerahkan uang kembalian ke saya.
Sungguh
sejuk perasaan ini. Cara Bapak itu mengucapkan terimakasih terdengar begitu
tulus ke luar dari hatinya. Bukan hapalan yang diperoleh dari training
perusahaannya. Saya jadi semangat mengawali hari dengan dibekali keramahan
seperti itu.
Besok
paginya saya ketemu lagi sama Bapak itu. Dan sikapnya masih seperti kemaren.
Ramah dan penuh energi. Bahkan yang lebih hebatnya lagi, dia ternyata masih
mengenali saya.
“Wah
ketemu lagi kita. Selamat pagi Bapak.” sapanya sambil meraih uang dari tangan
saya.
“Selamat
pagi juga. Kok bisa bisa inget sama saya?”
“Ya
inget dong. Masa baru sehari lupa?” sahutnya dengan jawaban sederhana lalu
melanjutkan, “Ini kembaliannya. Terimakasih
dan hati-hati di Jalan ya?”
“Terimakasih
juga.” sahut saya sambil berlalu meneruskan perjalanan .
Begitu
berpengaruhnya keramahan Si Bapak sehingga setiap hari saya menyempatan
diri untuk selalu memilih tempat Pak tua itu berjualan Koran .
Hari
demi hari, hubungan kami makin akrab walaupun pembicaraan tetap ga lebih dari
ucapan terimakasih dan hati-hati di jalan doang. Abis gimana lagi? Kami ga
sempet berbicara lebih banyak karena mobil-mobil di belakang udah neror dengan
klaksonnya.
Sampai
suatu hari Bapak itu menghilang. Ga jelas ke mana. Konon kata orang dia pindah
berjualan Koran ditempat lain . Dan percaya ga? Sepertinya , rasanya ada yang
hilang, rasanya ga asyik mengawali hari tanpa keramahan Si Bapak.
Dan
ternyata bukan saya aja yang merasakan hal itu. Isteri saya juga merasa kehilangan.
Dan yang lebih aneh lagi, ketika kami lagi ngumpul-ngumpul bersama temen-temen
satu komplek, mereka juga sedang membicarakan Si Bapak penjual Koran .
Keramahan Bapak itu ternyata telah memberi bekas yang mendalam di hati banyak
orang. Bayangkan, begitu hebatnya ucapan terimakasih kalo diucapkan dengan hati
tulus ikhlas.
Saya
ga tau Bapak itu berada di mana tapi Si Bapak telah meyakinkan saya bahwa kata
‘Terimakasih’ yang tampak begitu
sepele ternyata bisa begitu berarti bagi orang lain. Saya sangat
berterimakasih pada Bapak penjual koran atas keramahannya yang telah membuat
saya optimis menghadapi hari dan memacu semangat saya untuk bekerja dan
menyelesaikan pekerjaan setiap hari .
Karena
itu saya juga ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya buat semua pihak
yang telah mendukung semangat kerja baik atasan , senior, dan rekan kerja sehingga
pekerjaan yang dilaksanakan setiap hari dapat dikerjakan dengan semangat dan
penuh dedikasi . Khususnya buat istri ,anak ,tetangga dan semua pihak yang telah
membantu.
Terimakasih
juga perlu saya tujukan buat bawahan dan anggota saya yang bekerja tanpa pamrih
dan dedikasinya sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai tepat waktu.
Semoga Allah SWT memberkati kita semua. Amin.
Setelah
membaca ‘Ucapan Terimakasih’ di atas, coba bandingkan dengan ‘Ucapan
Terimakasih kita selama ini . Jadi agak beda kan? Dan semua orang yang mengucapkan
terima kasih disekitar kita bahwa mereka mengaku mengucapkan ucapan terimakasih itu. Dan mereka mengatakan
juga bahwa jarang-jarang mereka mau mengucapkan
ucapan terimakasih itu. Mereka bilang ucapan terimakasih yang
dikemas seperti itu sulit sekali untuk dilaksanakan.
Intinya
adalah; kenapa kita tidak dapat bahkan tidak pernah mengucapkan terima
kasih secara tulus dan iklas ini adalah sikap hidup. Bukan job deskripsi. Jadi
di mana pun kita berada jadikan sikap hidup kita lebih berarti baik
dilingkungan kita bekerja ataupun dilingkungan sosial sekitar kita . Jadi
jangan cuma mengucapkan terima kasih tanpa diikuti ketulusan dan
keikhlasan kita .
Kalo
boleh saya mengulang lagi :
TERIMAKASIH
ITU MENYEJUKKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar