sekitar 5.000 dari 20.000 spesies anggrek di seluruh dunia ada di Tanah Air kita Indonesia
KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP BUDIDAYA ANGGREK MASIH RENDAH
Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ari Indrianto
mengatakan sekitar 5.000 dari 20.000 spesies anggrek di seluruh dunia
ada di Tanah Air kita Indonesia. Betapa melimpahnya kekayaan anggrek
yang dimiliki negeri ini. "Biodiversitas Indonesia yang tinggi itu
memungkinkan untuk mengeksplorasi seluas-luasnya. Saat ini masih banyak
anggrek lokal yang berpotensi besar tetapi belum tereksplorasi,"
katanya.
Menurut dia, variasi anggrek dapat dihasilkan dari
persilangan membentuk anggrek hibrida. Persilangan itu memungkinkan
penganggrek memadukan dan menghimpun sifat unggul dari dua tanaman atau
lebih ke dalam suatu tanaman anggrek sehingga diperoleh anggrek baru
yang unik. Penyediaan bibit dalam jumlah banyak dan waktu yang relatif
singkat dapat dilakukan dengan menggunakan teknik kultur "in vitro".
Namun, penyelenggaraan teknik "in vitro" memerlukan sarana dan prasarana
khusus sehingga tidak semua orang dapat melakukannya.
Namun
sayangnya, di Indonesia kepedulian masyarakat terhadap budidaya anggrek
masih rendah sehingga untuk kebutuhan perdagangan, masyarakat cenderung
mengambil secara liar dari alam. Hal itu menyebabkan penurunan populasi
anggrek di alam dan mengancam kelestariannya. Diakuinya kondisi ini amat
memprihatinkan sehingga upaya penyediaan bibit dari hasil budi daya
harus diprioritaskan. (KF-SOS/Vey/Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar